What I feel in my 26 yo as a single
Assalamualaikum
Haiii
Usia berapa kamu ketika membaca ini?
Sudah seberapa sering kamu mendapatkan pertanyaan kapan nikah?
Sudah berapa banyak temanmu yang panggil kamu tante/om?
Sudah berapa banyak orang yang tiba-tiba jadi penasihat pernikahan?
Sudah berapa banyak orang yang mendadak jadi mak comblang?
Aku? Sudah banyak! 😅
Alhamdulillah aku sudah melewati beberapa fase. Dari yang selalu nangis kalau dapat pertanyaan-pertanyaan itu sampai udah yang biasa aja hehe. Biasa aja? Udah ga perduli? No no! Udah bisa nerima.
Awalnya sedih satu persatu teman dekat mulai menikah. Otomatis teman main mulai berkurang. Bukan hal yang aneh kalau teman yang sudah menikah berubah, malah aneh kalau tidak berubah. Sudah menikah tentu tanggungjawabnya juga bertambah. Tak lama kemudian, hadirlah makhluk-makhluk lucu penambah kebahagian mereka. Tapi alhamdulillah tangan mereka masih selalu terbuka ketika aku datang.
Fase selanjutnya orang-orang dewasa terdekat mulai nanyain terus, bahkan ada yang membandingkan dengan teman-teman yang sudah bahagia dengan keluarga kecilnya. This is the most heart breaking part. Orang-orang yang seharusnya ngerangkul, malah mendorong biar cepet-cepet nyusul. Hiks. Alhamdulillah orang tua ku ngga gitu, kami sudah berhasil menyamakan visi misi. Tapi tetep aja sakit banget ã… ã… .
Setelah itu, mulai mengerti. Setiap orang dapat ujiannya masing-masing. Teman-teman yang sudah menikah dan punya anak, bukan berarti hidup mereka sudah santai hepi hepi terus. Adaa aja hal-hal ngga terduga yang terjadi.
Dan sekarang, menerima. Sudah ngga kesel, ngga nangis kalau dapat pertanyaan-pertanyaan itu.
Komentar
Posting Komentar